MAUMERE, Matanews.net – Belasan set sofa yang terbuat dari botol plastik bekas yang diproduksikan oleh salah seorang Ibu Rumah Tangga asal Nelle Urung, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka Maria Angelina Deya tidak saja penjualannya merambah di pasaran di Flores, tetapi juga telah masuk ke pasaran di Surabaya, Jawa Timur.
Pengusaha Sofa dari Botol Plastik Bekas, Maria Angela Deya kepada Matanews.net di sela-sela pelatihan pembuatan sofa dari botol plastik bekas di Kantor Kelurahan Waioti Maumere, Kamis (19/11) menjelaskan ia mulai memproduksi sofa dari botol bekas sejak Februari 2020 dan hingga November ini telah memproduksi belasan set sofa.
“Sofa yang telah saya buat itu, ada yang dipasarkan ke Flotim dan Ende, dan ada pula yang dipasarkan ke Surabaya. Harga set untuk penjualan di Flores sebesar Rp1.750.000. Sementara penjualan ke Surabaya sebesar Rp2.500.000, termasuk ongkos kirim,” kata Maria Angelina.

Diberitakan Matanews.net sebelumnya, Perkumpulan Aktivis Peduli Hak Anak (PAPHA) Sikka, Provinsi NTT bekerja sama dengan The Samdhana Institute menggelar pelatihan pembuatan sofa dari botol plastik/aqua bekas yang berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Kamis (19/11). Selaku fasilitator dalam pelatihan ini adalah Pengusaha Sofa dari Botol Plastik Bekas asal Nelle Urung, Kecamatan Nelle, Maria Angelina Deya.
Sementara peserta pelatihan adalah Orang Muda Kelurahan Waioti.Pelatihan dibuka oleh Lurah Waioti, Fabian Ronald Edward Woen, SE didampingi Direktur PAPHA, Bernardus Lewonama Hayon, S.Fil.
Fasilitator Maria Angelina Deya pada kesempatan ini menjelaskan material yang digunakan untuk pembuatan sofa yakni botol plastik bekas, tripleks ukuran 5 atau 8 milimeter; spon, paku, lem, isolasi, karpet imitasi, dan beberapa material lainnya.
Disaksikan Matanews.net, usai menjelaskan material yang dibutuhkan, fasilitator Ibu Maria Angelina Deya langsung mempraktikkan cara pembuatan sofa.

Ibu Maria Angelina Deya dan peserta pelatihan bersama-sama membuat kursi dimana setiap kursi dibutuhkan 19 botol aqua bekas. Botol-botol yang sudah disiapkan kemudian diikat dengan isolasi sehingga menjadi kuat dengan format 18 botol dengan tutupan rapat menjadi tumpuan kursi sofo, lalu tumpuan sofa dan tempat duduk ditambah dengan tripleks yang sudah diformat yang disesuaikan dengan bentuk sofa itu, lalu ditempel dengan spon dan karpet imitasi.
Sementara untuk membuat satu unit meja dibutuhkan 36 botol plastik bekas, dan material lainnya seperti bentukan tripleks, spon, karpet imitasi, dan beberapa material lainnya.
Pantauan Matanews.net, peserta pelatihan yang tediri dari 6 orang yang dipandu Ibu Maria Angelina Deya dalam waktu kurang dari 3 jam bisa menghasilkan 1 set sofa terdiri dari 4 kursi dan 1 meja.
Modal Sekitar Rp500 Ribu

Fasilitatator yang juga Pengusaha Sofa dari Botol Bekas asal Nelle Urung, Kecamatan Nelle, Maria Angelina Deya pada kesempatan ini menjelaskan bahwa modal yang dibutuhkan untuk membuat 2 atau 3 set sofa dari plastik aqua bekas hanya Rp500.000.
“Modal ini untuk membeli botol aqua bekas dari pemulung ,di mana 6 botol dibeli dengan Rp2000. Total botal yang dibutuhkan untuk 1 set sofa dengan rincian 4 kursi dan 1 meja sebanyak 139 botol. Selain itu, dana Rp500.000 juga untuk membeli tripleks, spon, karpet imitasi, lem, paku, dan beberapa alat lainnya,” katanya.
Maria mengakui bahwa 1 set sofa yang diproduksinya selama ini bisa dipasarkan di pasaran Kabupaten Sikka, Ende, dan Flotim dengan harga Rp1.750.000; atau Rp2.500.000 kalau dipasarkan ke Surabaya.
Maria menambahkan bahwa upaya memproduksi sofa dari botol aqua bekas, selain sangat menjanjikan dari sisi bisnis, juga usaha itu sangat membantu mengatasi masalah sampah dan dampak lingkungannnya akibat sampah-sampah plastik. “Produksi sofa dari botol aqua bekas ini juga sangat membantu atasi masalah lingkungan/sampah,” katanya.(M-7)