LABUAN BAJO, Matanews.net-Menteri Kesehatan RI, Letjen (Pur.) Dr.dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular (P2P), dr.Muhammad Budi Hidayat, M.Kes menjelaskan, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur tidak terlepas dari ancaman penyakit menular maupun faktor risiko kesehatan lainnya yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM).
Karena itu, upaya cegah dan tangkal penyakit dan faktor risiko kesehatan di pelabuhan, bandar udara, dan PLBDN perlu ditingkatkan dan diintensifkan, khususnya pada masa pandemi covid-19 saat ini.
“Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai instansi vertikal pemerintah memiliki peran yang penting dan strategis dalam menjaga wilayah Kabupaten Manggarai Barat dan Provinsi NTT pada umumnya dari penyakit maupun faktor risiko kesehatan lainnya,” papar Hidayat saat meresmikan peletakan batu pertama pembangunan gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Labuan Bajo, Rabu (2/12).

Peletakan batu pertama pembangunan Kantor Kesehatan Pelabuhan di Labuan Bajo, Rabu (2/12)|Foto Matanews.net|Robert Perkasa
Lokasi Pembangunan gedung KKP itu berlokasi di Desa Batu Cermin, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, 100 meter dari Kantor DPRD Mabar. Dirjen P2P Kemenkes bersama rombongannya dari Jakarta tiba pukul 15.20 Wita di lokasi tersebut. Hadir mendampingi Plt.Dirjen P2P Kemenkes, sejumlah pejabat Kemenkes, Sekda Provinsi NTT, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang, Putu Alit Sudarna, SKM
Provinsi Nusa Tenggara Timur, kata Hidayat, merupakan provinsi kepulauan yang berada di wilayah timur Indonesia dengan banyak pintu masuk (pelabuhan/bandar udara/pos lintas batas darat negara). Provinsi ini terus mengembangkan diri baik dari sisi ekonomi, pembangunan kesehatan, pariwisata, maupun sosial budayanya, khususnya di wilayah Kabupaten Manggarai Barat yang telah ditetapkan Presiden Jokowi menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) super premium.
Taman Nasional Komodo dan keindahan alam Labuan Bajo merupakan daya tarik utama wisatawan mancanegara maupun domestik. Sejak pandemi covid-19, Kabupaten premium itu terpapar dampak seluruh sektor.
Tugas ini, kata dia, sangatlah berat, apalagi di tengah situasi pandemi yang telah memberikan dampak besar pada sektor kesehatan, keamanan dan sendi-sendi kehidupan sosial ekonomi masyarakat lainnya. “KKP tidak mungkin bekerja sendirian, memerlukan kerjasama dan dukungan dari pemerintah daerah, lintas sektor terkait lainnya, pelaku dunia usaha, maupun masyarakat”, kata Hidayat.
Ia juga mengapresiasi kinerja KKP kelas III Kupang yang bekerjasama dengan seluruh stakeholder selama ini dalam menjaga wilayah provinsi NTT dari ancaman kesehatan. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu masuk negara yang dilaksanakan oleh KKP berserta mitra terkait bertujuan melindungi para pelaku perjalanan, pengguna jasa, pekerja, dan pelaku dunia usaha, serta lebih luas lagi kepada masyarakat di pintu masuk negara.

Tokoh adat menggelar ritual adat Manggarai peletakan batu pertama pembangunan gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan di Labuan Bajo. Foto Matanews.net|Robert Perkasa
“Pendekatan kekarantinaan kesehatan di pintu masuk negara dilakukan melalui upaya deteksi, prevensi, dan respon terhadap penyakit maupun faktor risiko kesehatan dengan melaksanakan
pengawasan terhadap alat angkut, orang, barang, maupun lingkungan, serta melaksanakan tindakan kekarantinaan kesehatan yang diperlukan,” jelasnya.
Penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan, baik di pintu masuk negara maupun di wilayah, adalah hal yang sangat penting dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penyebaran penyakit maupun kejadian yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) maupun Public Health Emergency of International Concern.
“Secara khusus saya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Bupati Kabupaten Manggarai Barat yang telah menghibahkan tanahnya untuk pembangunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Labuan Bajo,” ujarnya.
Peletakan batu pertama pertanda dimulainya pembangunan gedung KKP Labuan Bajo. Dia berharap, pembangunan gedung itu berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti. Dengan demikian, Kantor Kesehatan Pelabuhan Labuan Bajo dapat segera hadir di tengah masayarakat Kabupaten Manggarai Barat dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati dan seluruh jajaran Forkompida Kab. Manggarai Barat, demikian juga kepada jajaran Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, jajaran TNI-POLRI, jajaran Lembaga atau instansi Vertikal, tokoh agama, tokoh adat, maupun Lintas sektor terkait lainnya yang telah bekerja sama dan bahu membahu dalam pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat khususnya dalam masa pandemi Covid-19. “Mari terus kita tingkatkan sinergitas dan keterpaduan untuk masa depan kesehatan di Kab. Manggarai Barat yang lebih baik”, pinta Hialdayat.
Kedatangan pejabat Kemenkes tersebut disambut hangat Bupati Manggarai Barat, Drs.Agustinus Ch.Dula. Ikut mendampingi Bupati Gusti Dula, Plt.Sekda Mabar, Ismail Surdi, Asisten II Pembangunan, Marten Ban, ST, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Mami, SKM dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Yohanes Johan, A.Md,Kep, Perwakilan Syahbandar Labuan Bajo dan Koordinator KKP Labuan Bajo, Marsel Elias.
Peletakan batu pertama diawali dengan ritus adat Manggarai yang dipimpin tokoh adat setempat Tua Golo Lancang, bapak Theodorus Urus. Dilanjutkan dengan pemberkatan lokasi pembangunan gedung tersebut oleh RD.Laurens Sopang. (M-6)