• Home
  • Mata News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Opini
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Seni Budaya
    • Religi
  • Sport
  • Mata Sosok
  • Mata Kampus
  • Pojok Matanews
  • Galeri
  • Redaksi
Selasa, Januari 19, 2021
  • Login
No Result
View All Result
www.matanews.net
NEWSLETTER
  • Home
  • Mata News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Opini
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Seni Budaya
    • Religi
  • Sport
  • Mata Sosok
  • Mata Kampus
  • Pojok Matanews
  • Galeri
  • Redaksi
  • Home
  • Mata News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Opini
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Seni Budaya
    • Religi
  • Sport
  • Mata Sosok
  • Mata Kampus
  • Pojok Matanews
  • Galeri
  • Redaksi
No Result
View All Result
www.matanews.net
No Result
View All Result
Home News Daerah

Somalia Sesalkan Keputusan Amerika Serikat Tarik Pasukan

by Redaksi -
Desember 5, 2020
in Daerah, News
0
Somalia Sesalkan Keputusan Amerika Serikat Tarik Pasukan

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump putuskan menarik pasukan dari Somalia|Foto istimewa

166
SHARES
638
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MOGADISHU, Matanews.net – Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menarik pasukan negara adidaya itu keluar dari Somalia terhitung Januari 2021 nanti dinilai senator Somalia sebagai langkah yang tidak tepat. Alasannya, pemerintah Somalia akan mengadakan pemilihan parlemen bulan ini dan pada awal Februari akan menggelar pemilihan nasional.

Senator Ayub Ismail Yusuf mengaku, pihaknya sangat kecewa dengan keputusan Donald Trump dan berharap presiden yang akan datang yaitu Joe Biden bisa membatalkan keputusan itu. “Keputusan AS untuk menarik pasukan keluar dari Somalia pada tahap kritis dalam keberhasilan perang melawan al-Shabaab dan jaringan teroris global mereka sangat disesalkan,” kata Yusuf dikutip Reuters, Sabtu (5/12).

BACA JUGA :  Pandemi Covid-19 Melonjak, Dokter Reisa: Mari Kita Serang Balik Virus

Untuk diketaui, Somalia sebelumnya digempur serangan kelompok pemberontak pimpinan al-Shabaab yang berafiliasi dengan jaringan teroris al-Qaidah. Somalia mendapat dukungan internasional, termasuk AS dalam menumpas kelompok pemberontak.

Berkat bantuan dan pelatihan yang diberikan pasukan AS, pasukan Somalia yang dikenal sebagai Danab mampu melemahkan pasukan pemberontak. “Pasukan AS telah memberikan kontribusi besar dan berdampak besar pada pelatihan dan efektivitas operasional tentara Somalia,” puji Yusuf.

Saat ini, pasukan AS di Somalia berjumlah 700 personil dan pada 15 Januari mendatang akan ditarik dari Somalia. “Jika penarikan itu permanen, itu akan berdampak besar pada upaya kontraterorisme,” kata Kolonel Ahmed Abdullahi Sheikh, yang menjabat komandan Danab selama tiga tahun hingga 2019.

BACA JUGA :  Paus Fransiskus Ajak Dunia Doakan Korban Kecelakaan Pesawat dan Bencana di Indonesia

Ahmed sendiri sduah bertempur bersama pasukan AS dan selama di bawah komandonya dua orang Amerika dan lebih dari seratus anak buahnya sendiri telah tewas. “Baik pasukan AS dan Somalia menentang penarikan itu,” katanya.

Selama ini AS ingin memperluas Danab menjadi 3.000 personel dan program itu rencananya akan berlanjut hingga 2027. Namun, dengan penarikan itu, kata Ahmedkata, masa depan Danab tidak jelas. Penarikan pasukan AS, lanjutnya, terjadi pada saat negaranya masih bergejolak.

Ethiopia, yang merupakan penyumbang pasukan utama bagi pasukan penjaga perdamaian dan memiliki ribuan lebih tentara di Somalia secara bilateral, terganggu oleh konflik internal yang pecah bulan lalu. Negara itu telah melucuti ratusan penjaga perdamaiannya.

BACA JUGA :  P4KF Optimis Provinsi Kepulauan Flores Bisa Jadi DOB

Sekadar kilas balik, Somalia pecah oleh perang saudara sejak 1991. Namun, masuknya pasukan penjaga perdamaian pada tahun 2008 membantu pemerintah negara itu untuk menjalankan reformasi bertahap di militer, seperti sistem biometrik untuk membayar tentara dan pembentukan Danab.

Namun, persoalan dalam tubuh militer Somalia juga masih banyak, seperti masalah korupsi dan intervensi politik. “Mungkin penarikan akan memaksa Somalia untuk menghadapi mereka,” tutup Ahmed. (M-1)

 

Tags: ASDonald TrumpEthiopiapasukan ASpasukan PBBSomalia
Redaksi -

Redaksi -

Next Post
Petugas Jemput Satu Pasien Positif Covid-19 dari Lokasi Destinasi Wisata Tanjung Kajuwulu Sikka

Lagi, 10 Warga Sikka Terkonfirmasi Positif Covid, 7 di Antaranya Dipastikan Transmisi Lokal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Twitter Youtube RSS

Matanews.net

www.matanews.net

Nifarro park, ITS tower Lantai 7 room 70, Jl raya pasar minggu km 18 pejaten, jakarta selatan.
"Kirim opini dan tulisan anda ke Redaksi Matanews.net melalui email Redaksi@Matanews.net".

Facebook

© 2020 matanews.net -design matanews.net.

No Result
View All Result
  • Home
  • Mata News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Opini
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Seni Budaya
    • Religi
  • Sport
  • Mata Sosok
  • Mata Kampus
  • Pojok Matanews
  • Galeri
  • Redaksi

© 2020 matanews.net -design matanews.net.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In