MAUMERE, Matanews.Net – Bupati Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si memimpin aksi kemanusiaan mengantar bantuan bagi para korban pengungsi Gunung Api Ile Lewotolok, Keabupaten Lembata, Sabtu (5/12).
Turut mendampingi Bupati Sikka dalam misi kemanusiaan ini di antaranya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sikka, Nyonya Maria Cahyani Idong, Kepala Area CV. Raja Jaya Motor Maumere, Eugene Paseli Lerong, Kepala Pos CV. Raja Jaya Motor-Lembata, Laurensius Leda serta rombongan dari Kabupaten Sikka.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, S. Sos, M. Si dan rombongan bertolak dari Maumere, Kabupaten Sikka melalui jalan darat via Larantuka , lalu meneruskan perjalanan ke Lembata dengan menggunakan
Kapal Fery Cepat Widy Ekspress.
Aneka Jenis Bantuan

Bupati Fransiskus Roberto Idong dalam misi kemanusiaan ini menyerahkan aneka bantuan di antaranya uang tunai sebesar Rp40 juta dan bantuan kemanusiaan dalam bentuk natura berupa, Sembako, mie instan, pakaian layak pakai, alat tulis, buku-buku bacaan, masker, tikar, autan, air mineral dan aneka jenis bantuan lainnya.
Bantuan diserahkan oleh Bupati Sikka kepada Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur bertempat di Posko Utama, Dinas Perhubungan dan Pekerjaan Umum, Kabupaten Lembata, Sabtu siang. Bupati Robi Idong dalam sambutannya antara lain mengemukakan bahwa pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sikka menaruh perhatian yang tinggi kepada warga yang terkena dampak erupsi gunung api Ile Lewotolok Lembata.
” Bencana Lembata adalah bencana kami warga Nian Tana. Kami peduli Lembata karena Lembata adalah bagian dari kami Kabupaten Sikka. Lembata adalah saudara kami,” kata Bupati Robi Idong.
Bupati juga menggarisbawahi bahwa kepedulian, dukungan dan bantuan berupa uang maupun natura serta dukungan doa dari seluruh masyarakat Kabupaten Sikka adalah wujud kepedulian masyarakat Kabupaten dalam rangka meringankan beban warga korban letusan gunung api Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata.
Terima Kasih
Sementara Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur saat menerima bantuan mengatakan, Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Lembata menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan dukungan baik materiil maupun dukungan moril serta kehadiran Bupati Sikka dan rombongan di Kabupaten Lembata.
Bupati Yantje mengakui bahwa kehadiran Bupati Sikka dan Ibu serta rombongan merupakan bentuk ikatan emosional yang sudah kita bangun tetap terpatri sampai kapanpun. “Bantuan ini akan dimanfaatkan secara baik dan sesuai peruntukannya, ” kata Bupati Yantje.
Diberitakan media ini sebelumnya, Tim Basarnas Gabungan hingga Jumat (4/12) telah mengevakuasi 7.991 warga Lembata yang terdampak erupsi Gunung Ile Lewotolok ke lokasi pengungsian dalam lima hari terakhir.Gunung ini mengalami erupsi akhir pekan lalu.
Demikian data yang dirilis Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana, S.E., M.AP kepada awak media di Maumere, Jumat (4/12).
I Putu Sudayana mengemukakan bahwa setiap pagi dalam lima hari terakhir, Tim Basarnas Gabungan setelah melaksanakan briefing pagi rutin sebelum melakukan penyisiran di desa-desa di Lembata yang dalam radius jangkauan zona waspada gunung Ili Lewotolok di antaranya Desa Aulesa, Desa Todanara, Desa Jontona di Kecamatan Ili Ape Timur dan daerah sekitar Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata.
“Hingga hari kelima, total warga yang berhasil dievakuasi baik yang melakukan evakuasi mandiri maupun di evakuasi oleh Tim SAR Gabungan sampai dengan saat ini berjumlah 7.991 orang yang tersebar di beberapa lokasi pengungsian,” kata I Putu Sudayana.
Kepala Basarnas mengakui bahwa sesuai kesepakatan dengan Pemerintah setempat maka upaya evakuasi akan dilanjutkan pada Sabtu (5/12) di mana evakuasi fokus pada warga-warga yang masih di daerah rawan bencana dan akan dibantu Kepala Desa setempat.
Siapkan Beberapa Armada
Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana pada kesempatan ini menambahkan bahwa Basarnas sudah menyiapkan beberapa armada untuk memudahkan evakuasi di antaranya satu buah Kapal KN SAR Antareja Kupang, satu buah Sea Rider, dua unit Truck Personel, satu buah kendaraan D-Max, dan satu unit Trail sehingga bisa mengantisipasi semua kemungkinan proses evakuasi yang akan dilakukan, baik jalur laut maupun darat apabila dibutuhkan.
I Putu Sudayana menambahkan bahwa tim Basarnas Gabungan yang terlibat dalam evakuasi warga yang dampak Erupsi Gunung Ile Lewotolok melibatkan semua kekuatan/unsur dengan rincian dari Kansar Maumere 13 orang, Rescuer Kansar Kupang 10 orang, ABK KN SAR Antareja 233 sebanyak 12 orang, Lanal Maumere 12 orang, PVMBG Pos Pemantauan Gunung Ile Lewolotok 2 orang, Kodim 1624 Flores 15 orang, Pos AL Lembata 3 orang, Polres Lembata 8 orang, BPBD Lembata 38 orang, Tagana Lembata 1
orang, Damkar Lembata 2 orang, Pramuka 1 orang.
Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana berharap agar Erupsi Gunung Ile Lewotolok ini segera mereda dan statusnya segera turun. “Kalau sudah mereda dan sudah tutun maka semua unsur yang terlibat dalam evakuasi selama ini dapat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” katanya. (M-7)