BANDUNG, Matanews.net – Di tengah duka atas tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terselip cerita sujud syukur dari Ibu Vera Wati Gusman dan puterinya Febri Masita selaku calon penumpang pesawat naas tersebut. Keduanya gagal berangkat ke Pontianak karena ditolak pihak penerbangan dengan alasan hasil test swabnya dengan puteri sulungnya sudah kedaluwarsa.
Kisahnya, Ibu Vera Wati Gusman pada Sabtu (9/1) hendak mengantar anak sulungnya bernama Febri Masita pulang ke Pontianak, ke rumah mantan suami Ibu Vera Wati. Pasalnya, pasca Ibu Vera Wati dengan suaminya bercerai, Febri, puteri sulung mereka memilih tinggal bersama ayahnya di Pontianak sedang anak bungsu mereka tinggal bersama Ibu Vera Wati di Bandung.
Rencananya Ibu Vera Wati bersama puterinya hendak naik pesawat Sriwijaya Air SJ 184 pukul 5 pagi namun tidak memenuhi persyaratan karena hasil Test swab-nya sudah tidak berlaku. Lalu ia pindah ke pesawat Nam Air dengan rencana penerbangan ke Pontianak pukul 7 pagi yang ternyata delay dan disebut tidak operate hingga dialihkan ke Sriwijaya Air SJ 182 Pukul 14.00 WIB.
Saat hendak terbang siang harinya nasib yang diterima Ibu Vera dan puterinya sama saja. Keduanya ditolak untuk berangkat oleh pihak penerbangan karena dinilai hasil test swabnya sudah kedaluwarsa satu hari.
Ibu Vera Wati berusaha menemui berbagai pihak Sriwijaya Air yang berada di Bandara Soekarno Hatta bahkan sampai memohon agar diijinkan terbang, tapi pihak penerbangan tak mengijinkan.
“Kemarin tuh sebenarnya saya mau antar anak pergi ke Pontianak. Saya lihatin tes swab saya, kata dia udah kelewat satu hari katanya,” ungkap Vera Gusman dalam Silet di Channel RCTI Infotainment, Senin (11/1).
Lantaran kesal dan kecewa Ibu Vera meluapkan kekesalannya dengan membuat tik-tok yang kemudian menjadi viral di sosial media hingga ditonton Tiga juta orang pada sore harinya. Gara-gara tik-tok tersebut sempat dikabarkan Ibu Vera hendak dipolisikan.
Tapi menjelang malam pada hari yang sama, kekesalan Ibu Vera berubah menjadi tangisan penuh syukur setelah mendengar pesawat yang gagal ia dan puterinya tumpangi itu diberitakan hilang dari pantauan radar menara kontrol Angkasa Pura Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
“Masih lemes, masih percaya gak percaya. Allah sebaik ini sama aku. Belum berani lihat Tivi. Masih ada perasaan, ya Allah aku itu sampai ngemis-ngemis, mohon-mohon biar bisa masuk ke pesawat itu gitu kan. Padahal Allah itu udah gak ngijinin aku berangkat (nangis-Red),” ungkap Ibu Vera Wati Gusman.
Dalam isak tangisnya, Ibu Vera Wati melihat hikmah dari peristiwa ini sebagai kesempatan kedua dari Sang Khalik untuk ia dan puterinya. “Allah ngasih kesempatan kedua buat aku, buat anak aku,” pungkas Ibu Vera Wati.
Sebagai bentuk rasa syukurnya atas kesempatan kedua dari Allah tersebut, Ibu Vera Wati menggelar acara doa syukur di rumahnya di Bandung pada Senin (11/1) malam.
“Hari ini syukuran, baca doa tolak bala. Manggil ustad. Tanda terima kasih saya, Allah masih kasih saya umur sama anak saya,” ungkap Ibu Vera Wati.*(M-2).