BEIJING, Matanews.net – Pemerintah China, melalui media terkemuka The Global Times, mengeritik kinerja pemerintahan Presiden Donald Trump. Kritik keras media China yang merupakan musuh AS itu dituangkan dalam artikel editorial bertajuk ‘Sementara China Melawan Virus, AS Memuaskan Diri Memperebutkan Kekuasaan’.
Judul ini jelas terkait dengan isu hangat yaitu upaya inkonstitusional Presiden Donald Trump dan para loyalisnya untuk tetap berkantor di Gedung Putih pada periode berikutnya, meski fakta bahwa Joe Biden menang dalam pemilihan presiden (pilpres) 3 November 2020 lalu. BACA JUGA: Loyalis Donald Trump Siapkan Aksi Besar-besaran Hadang Pelantikan Biden
Tulis editorial yang dikutip dari Newsweek, Kamis (14/1/2021) itu, “Fokus politik AS selalu jauh dari kebutuhan mendesak publik. Jika politik AS ingin melayani rakyat, kedua pihak seharusnya mengesampingkan semua perselisihan dan menciptakan kondisi terbaik untuk memerangi epidemi. Tapi yang pertama kali digaungkan adalah perebutan kekuasaan.”
The Global Times, sebua tabloid berbahasa Inggris yang dikelola oleh Partai Komunis China dalam editorialnya juga menyasar soal cara Donald Trump menangani pandemi Covid-19. Media China ini menyimpulkan, langkah Trump sudah gagal total. Para pemimpin di AS, kata editorial itu, terlalu larut dalam urusan pemilihan dan pemakzulan. BACA JUGA: Gegara Kerusuhan di Capitol Hill, Mike Pompeo Ditolak Uni Eropa
“Jika (AS) berada di negara sosialis, sejumlah besar pejabat akan dikirim ke pengadilan dengan begitu banyak kematian. Ini bukan pertanyaan tentang seberapa baik atau buruk kinerja mereka dalam pertarungan ini, tetapi sejauh mana yang harus mereka selidiki dalam kejahatan kelalaian. AS adalah negara paling gagal pada tahun 2020. Seperti yang dikatakan Konfusius, ‘Mengetahui hal-hal yang memalukan berarti mendekati ketabahan,'” demikian editorial itu.
Sekadar diingat, AS saat memiliki jumlah infeksi dan kematian tertinggi akibat Covid-19 di negara mana pun di dunia. Menurut laporan The New York Times, perkembangan terakhir, Rabu (13/1) sore, AS telah mencatat hampir 23 juta terkonfirmasi positif Covid-19 sejak dimulainya pandemi. Angka kematian sudah mencapai lebih dari 382.000. BACA JUGA: Rusuh Pendukung Trump, Pemimpin Dunia: Serangan Terhadap Demokrasi, Aib dan Menyedihkan
Sementara itu, sekitar 250.000 kasus baru dilaporkan setiap hari, rata-rata lebih dari 3.300 orang meninggal setiap hari karena Covid-19 selama tujuh hari terakhir. Pada hari Selasa (12/2) AS mencapai rekor tertinggi dengan lebih dari 4.400 kematian dalam satu hari.
“Meskipun ini (pandemi Covid-19) telah berdampak pada pemilihannya (Trump), pukulan terhadap reputasinya jauh dari fundamental. Protes Trump terhadap hasil pemilu telah menyebabkan dia lebih banyak kesulitan, seperti pemakzulan kedua, dan dia telah dibungkam oleh media sosial AS. Hukuman yang berbeda menunjukkan betapa ‘toleran’ sistem AS untuk penyimpangan yang telah menyebabkan ratusan ribu kematian,” beber The Global Times. (M-1)