LEICESTER, Matanews.net – Leicester City berhasil meraih poin penuh saat menjamu Liverpool pada pertandingan pekan ke-24 Liga Inggris, Sabtu (13/2) malam WIB. Anak asuhan Brendan Rodgers tampil impresif setelah mampu membalikan keadaan, di 15 menit menuju akhir pertandingan. Setelah sempat tertinggal satu gol, Leicester berhasil mengakhiri pertandingan dengan kemenangan mutlak 3-1 atas Liverpool.
Ketiga gol Leicester dicetak oleh James Maddison, Jamie Vardy dan Harvey Barnes, sedangkan gol tunggal Liverpool dicetak oleh penyerang internasional Mesir, Mohamad Salah. Menguasai jalannya pertandingan, Liverpool harus menahan malu setelah kebobolan 3 gol berturut-turut dalam kurun waktu 8 menit.
Bek anyar Liverpool Ozan Kabak, disinyalir menjadi aktor utama kekalahan Liverpool pada malam hari itu. Dua dari tiga gol yang diterima Liverpool terjadi akibat kesalahan defensif yang dilakukan Ozan. Kemenangan atas Liverpool, mengantarkan Leicester tempati posisi runner up dalam klasemen sementara.
Berhasil mengumpulkan 46 poin dalam 24 pertandingan dengan catatan 14 kemenangan, 4 hasil seri dan 6 kekalahan. Hanya terpaut 7 poin dari Manchester City yang berada dipuncak klasemen sementara. Sejak mulai dilatih oleh Brendan Rodgers pada tahun 2019, Leicester kembali tampil impresif. Terbukti, Leicester kembali menjadi salah satu kontender dalam memprebutkan gelar Liga Inggris musim 2020/2021.
Akibat kekalahan ini Liverpool harus rela bertengger di peringkat 4 klasemen sementara. Mengumpulkan 40 poin dari 24 pertandingan, dengan catatan 11 menang, 7 seri dan 6 kekalahan. Membuat selisih 13 poin dari Manchester City yang tempati posisi pertama dalam klasemen sementara.
Kekalahan atas Leicester sekaligus memperpanjang rentatan hasil buruk yang dialami Liverpool. Dalam kurun waktu 2 minggu terakhir, Salah dkk sudah 3 kali berturut-turut mengalami kekalahan. Membuat peluang mereka memperebutkan gelar Liga Inggris semakin sulit tercapai.
Jalannya Pertandingan
Meskipun bermain sebagai tim tamu, anak asuhan Jurgen Klopp tampil mendominasi disepanjang pertandingan. Terbukti mereka mampu mencatatkan penguasaan bola yang cukup besar, hingga 62%. Mencatatkan 561 total operan dengan akurasi yang mencapai angka 82%.
Sebagai tuan rumah, Leicester tampil disiplin dalam bertahan dan juga melakukan serangan balik. Mereka tampil solid dalam segala aspek. Mampu menahan imbang Liverpool hingga istirhat turun minum di babak pertama.
Terus-terusan digempur, Leicester mampu melepaskan tendangan tepat sasaran lebih banyak daripada Liverpool. Leicester tercatat melepaskan 11 tendangan dengan 6 yang tepat sasaran. Sedangkan Liverpool mencatatkan 15 tendangan, namun hanya 4 yang tepat sasaran.
Liverpool berhasil membuka gol pertama dalam pertandingan ini, pada menit ke-67. Mohamad salah berhasil melesatkan tendangan ke pojok kiri gawang, setelah menerima umpan dari Roberto Firmino. Alexander Arnold yang menusuk ke area kanan kotak penalti melepaskan umpan kepada Firmino.
Penyerang internasional Brazil itupun langsung bermanuver dan menarik perhatian 4 pemain Leicester. Membuat Salah tak terkawal dan dapat melepaskan tendangan tanpa halangan berarti. Memasuki menit 78, Leicester akhirnya mampu menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas James Maddison.
Meskipun sempat hampir dianulir karna Amartey yang dianggap offside, gol ini nyatanya tetap bertahan setelah wasit berkonsultasi dengan VAR. Keadaan imbang pun tak bisa dihindari. Memasuki menit-menit akhir pertandingan, kedua kesebelasan tampil ngotot mencari gol penentu kemenangan.
Tak butuh waktu lama untuk Leicester bisa menggandakan keunggulannya. Berselang dua menit, Jamie Vardy berhasil mencetak gol kedua Leicester pada pertandingan ini. Membuat Leicester unggul dan berhasil membalikan keadaan.
Gol ini tercipta karena salah komunikasi antara Ozan dan Alisson. Keduanya bertabrakan saat ingin mengamankan bola liar yang meluncur deras di depan area penalti. Bola liar itupun, akhirnya berhasil dikuasi Vardy yang kemudian melepaskan tendangan ke gawang yang kosong.
Seolah tak cukup hanya menang tipis, Leicester kembali menambah keunggulannya. Kali ini giliran Harvey Barnes yang sukses menaklukan Alisson. Barnes yang sukses menerima umpan Wilfred Ndidi, langsung bermanuver ke area pertahanan Liverpool.
Sempat dibayangi oleh Ozan, Barnes mampu mengungguli kecepatan bek anyar Liverpool itu. Tinggal berhadapan dengan Alisson, Barnes melepaskan tendangan keras ke tiang jauh yang tidak mampu dihalau Alisson. Leicester sukses balikan keadaan dan rebut poin penuh dalam pertandingan sengit melawan Liverpool.
Susunan Pemain
Leicester XI (4-3-3): Kasper Schmeichel; Daniel Amartey, Jonny Evans, Caglar Soyuncu; Ricardo Pereira, Youri Tielemans (Choudhury 87′), Wilfred Ndidi, Marc Albrighton (Ayoze Perez 74′(Mendy 90′)); James Maddison, Harvey Barnes, Jamie Vardy.
Pelatih: Brendan Rodgers
Liverpool XI (4-3-3): .Alisson; Trent Alexander-Arnold, Ozan Kabak, Jordan Henderson, Andrew Robertson; James Milner (Alcantara 17′), Georginio Wijnaldum (Shaqiri 87′), Curtis Jones (Oxlade-Chamberlain 75′); Mohamed Salah, Roberto Firmino, Sadio Mane.
Pelatih: Jurgen Klopp
Statistik Pertandingan
Tendangan (On Target): LEI: 11(6) – LIV: 15(4)
Penguasaan Bola: LEI: 38% – LIV: 62%
Operan: LEI: 357 – LIV: 561
Akurasi Operan: LEI: 69% – LIV: 82%
Pelanggaran: LEI: 7 – LIV: 6
Kartu Kuning (Kartu Merah): LEI: 1(0) – LIV: 2(0)
Offside: LEI: 2 – LIV: 1
Tendangan Sudut: MUN: 2 – LIV: 12 (M-4)
