JAKARTA, Matanews.net- Antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan enam perintah kepada seluruh jajaran pemerintah. Perintah-peritah itu, kata Jokowi, bersifat segera dan jangan terlambat
“Pertama, adalah memprioritaskan upaya pencegahan. Sekali lagi prioritaskan pencegahan. Jangan terlambat. Karena kalau sudah terlambat kita guyur dengan water bombing sebanyak apapun, pengalaman kita sudah terlanjur sulit. Jadi api boleh keluar kecil tapi segera dipadamkan. Sekali lagi pencegahan diprioritaskan,” kata Jokowi di Istana Negara, Senin (22/2).
Kedua, Jokowi memerintahkan agar infrastruktur monitoring dan pengawasan harus sampai tingkat bawah. Contohnya, kata dia, di Polda Riau sudah ada aplikasi teknologi yang bisa monitoring sampai bawah.
Jokowi meminta agar Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala desa dilibatkan dalam pencegahan kebakaran hutan ini. Yang tidak kalah penting adalah edukasi yang terus dilakukan kepada masyarakat, kepada perusahaan, dan korporasi. Terutama di daerah dimana kecenderungan hotspot meningkat.
“Ajak tokoh agama, ajak tokoh masyarakat untuk ikut menjelaskan kepada masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan bagi kesehatan dan juga dampak ekonomi yang tidak kecil,” kata mantan Wali Kota Solo itu.
Poin ketiga adalah solusi permanen untuk mencegah dan menangani karhutla di tahun-tahun mendatang harus dicari. Sebab, menurut Jokowi, 99% kebakaran hutan itu adalah ulah manusia baik yang disengaja atau tidak.
Yang keempat adalah penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan. Perintah ini, tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sudah disampaikannya kepada Badan Restorasi Gambut dan Mangrove(BRGM).
“Kawasan hidrologi gambut pastikan permukaan air tanah tetap terjaga dalam kondisi yang tinggi. Buat banyak embung, buat banyak kanal. Buat sumur bor dengan berbagai teknis pembasahan lain. Sehingga yang namanya lahan gambut tetap basah. Kita sudah mengerti semua, saya nggak perlu jelaskan mengenai ini,” paparnya.
Perintah kelima Jokowi adalah agar jangan sampai api membesar, penanganan tidak terlambat, jika ada api kecil harus segera dipadamkan. “Jika diperlukan lakukan pemadaman melalui operasi udara water bombing. Ini sudah sering kita lakukan tapi kalau bisa jangan sampai. Pas kecil langsung disiram sudah mati. Di darat saja,” katanya.
Terakhir, keenam, Jokowi meminta agar penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi. Dia berharap Kapolri melakukan apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Hukum harus tegas kepada siapapun yang melakukan pembakaran hutan dan lahan baik itu di konsesi milik perusahaan maupun di masyarakat. “Tapi ini semuanya sudah tahu. Sehingga betul-betul ada efek jera,” tutup presiden dua periode itu. (M-1)