KUPANG, Matanews.net – Untuk membantu penanganan Covid-19 di Kota Kupang, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerahkan 100 tenaga testing, tracing dan treatment (3T). Penyerahan ditandai dengan penyerahan SK Gubernur NTT tentang Tenaga 3T oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, Benediktus Polo Maing kepada Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man di lapangan upacara Kantor Wali Kota Kupang, Senin (22/2).
100 orang tenaga 3T yang diserahkan ini adalah para calon tenaga kesehatan, lulusan perguruan tinggi kesehatan di Kota Kupang. Mereka telah dilatih dan akan diperbantukan di posko-posko Covid-19 yang tersebar di Kota Kupang, guna melaksanakan misi pelayanan kemanusiaan di masa pandemi Covid-19 .
Wakil Wali Kota Kupang, Herman Man dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah NTT yang telah melatih dan membiayai para tenaga 3T selama satu tahun ke depan. Tenaga 3T adalah bagian dari perencanaan besar dalam strategi perang menghadapi Covid-19 .
Ia mengatakan, mereka akan dibagi ke sejumlah posko Covid-19 yang tersebar di 12 puskesmas yang ada di Kota Kupang, guna memastikan tim isolasi mandiri bekerja secara profesional melakukan 3T. Jika upaya menghadapi Covid-19 diibaratkan dengan perang, para tenaga 3T akan diterjunkan ke pertempuran- pertempuran kecil di posko- posko Covid-19 .
“Kemenangan dalam perang ditentukan oleh kemenangan- kemenangan pertempuran kecil. Saudara adalah bagian dari tangan kami, penarik pelatuk untuk membunuh wabah covid ini,” kata Herman.
Sekda Provinsi NTT, Benediktus Polo Maing mengakui peran penting tenaga 3T dalam mengatasi kasus Covid-19 di NTT, khususnya di Kota Kupang. Karena kurang lebih 50 persen kasus positif Covid-19 di NTT terjadi di Kota Kupang. “Hal ini bisa dimaklumi mengingat Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi dengan tingkat mobilitas yang lebih tinggi dibanding kota yang lain,” ungkap Polo Maing.
Ia menyebutkan, ada dua strategi utama dalam upaya penanganan Covid-19. Pertama, mencegah orang terpapar lewat penegakkan protokol kesehatan dan edukasi kepada masyarakat luas. Kedua, menangani orang terpapar, termasuk di dalamnya adalah menemukan orang terpapar dan penanganannya.“Untuk dua hal terakhir inilah tim 3T bertugas membantu Pemkot Kupang melakukan testing, tracing dan treatment,” terang Polo Maing.
Ia meyakini, para tenaga 3T yang sudah dilatih ini akan memberi kontribusi bagi upaya menekan laju pertumbuhan Covid-19 di Kota Kupang. Wakil wali kota dan seluruh jajaran terkait di Pemkot Kupang diajak untuk bersama-sama menetapkan target untuk beberapa waktu ke depan, baik dari sisi pencegahan maupun penanganan. “Mari bekerjasama untuk tangani ini. Pemprov siap back up, apa yang bisa kami bantu, akan kami bantu,” janji Polo Maing.
Ketua Tim 3T Provinsi NTT, Dominikus Minggu Mere menjelaskan, sebelumnya mereka telah melakukan pelatihan peningkatan kapasitas kepada kurang lebih 265 orang tim 3T. Dari jumlah itu, 100 orang berasal dari kabupaten yang mengikuti pelatihan secara daring, sedangkan 165 orang yang terdiri dari 65 orang perwakilan tenaga kesehatan dan 100 orang perwakilan calon tenaga kesehatan berasal dari Kota Kupang yang mengikuti secara langsung.
Pelatihan yang diselenggarakan di UPTD pelatihan tenaga kesehatan Provinsi NTT berlangsung selama dua hari, 16 hingga 17 Februari 2021. Pelatihan tersebut menghadirkan para dokter spesialis paru, penyakit dalam dan patologi klinik dari RSUD W.Z. Johannes Kupang. (M-8)