WASHINGTON, Matanews.net – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memimpin heningan cipta untuk memperingati kematian warganya yang mencapai 500.071 atau lebih dari setengah juta orang akibat Covid-19. Dalam heningan cipta, Biden mendaraskan kalimat-kalimat yang menyayat hari.
“Hari ini kami menandai tonggak sejarah yang benar-benar suram dan memilukan-500.071 orang meninggal. Ini lebih banyak orang Amerika yang tewas dalam satu tahun dalam pandemi ini dibandingkan dalam Perang Dunia Pertama, Perang Dunia Kedua dan Perang Vietnam jika digabungkan,” kata Biden.
Presiden Biden, Ibu Negara Jill Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, dan second gentleman Doug Emhoff menandai momen hening cipta pada pukul 18.15 waktu Washington, kemarin, di Gedung Putih.
“Sebagai sebuah bangsa, kami tidak bisa menerima takdir yang begitu kejam. Sementara kami telah memerangi pandemi ini begitu lama, kami harus menahan diri untuk tidak mati rasa,” ucap Biden dalam pidatonya yang penuh emosional di Gedung Putih, dikutip Reuters, Selasa (23/2).
Presiden Biden, kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, juga memerintahkan agar semua bendera di properti federal dan fasilitas militer diturunkan menjadi setengah tiang selama lima hari ke depan.
Selain itu, presiden meminta warganya agar tetap waspada dalam memerangi pandemi dengan terus menjaga jarak sosial, memakai masker dan menerima vaksinasi ketika tiba giliran mereka.
“Kita harus mengakhiri politik misinformasi yang telah memecah belah keluarga, komunitas, dan negara. Sudah terlalu banyak korban jiwa. Kita harus berjuang bersama sebagai satu orang, sebagai Amerika Serikat,” kata Psaki.
Menurut data, AS menyumbang 19 persen dari total kematian global akibat Covid-19, angka yang terlalu besar mengingat AS hanya 4 persen dari populasi dunia. AS memiliki angka total kematian tertinggi. Banyak kalangan menilai, hal itu terjadi karena kurangnya respons nasional yang terpadu tahun lalu. Pemerintahan Presiden Donald Trump kala itu lebih memilih menyerahkan urusan pandemi ke negara bagian. (M-1)